Sabtu, 28 Februari 2015

SKETCHES- Pedestrian Serial Vision from Bandung Indah Plaza to Braga City Walk

here are some of my sketches for urban design methods task , not at my best, but worth to publish :)

BIP ,City Hall and some part of Braga Block Plan
In fornt of BIP vista
East City Hall Pedestrian Vista
Bank Indonesia and Catedral Church Pedestrian Vista
West side of Bank Indonesia- Before Railway Vista
After Railway Braga Pedestrial Vista
Entrance of Braga City Walk Pedestrian Vista




URBANIZED,MENGENAI KOTA DAN MANUSIA DI DALAMNYA

source: www.urbanizedfilm.com
urbanized posterwww.urbanizedfilm.com 

Sutradara            Gary Hustwit
Genre                   Film Dokumenter
Aktor/Aktris         Rem Kollhas, Norman Foster,
                              Oscar Niemeyer,dll
Durasi                   85 menit

TRAILER
http://www.youtube.com/watch?v=qHWwxBEfikw


Urbanized merupakan Trilogy film dokumenter dari Gary Hustwit setelah Helevatica dan Objectified. Menceritakan mengenai desain dan kaitannya dengan issue di beberapa kota di dunia. Penuturan cerita dalam film ini menggunakan metode wawancara dengan orang orang yang terkait dengan cerita.





MASALAH PERTUMBUHAN PENDUDUK

Diawali dengan masalah pertumbuhan demografi yang tidak tertanggulangi dengan baik terutama di negara negara berkembang. Mumbai, India menjadi salah satu contoh bagaimana pertumbuhan penduduk menciptakan daerah daerah kumuh dengan sistem sanitasi yang buruk . Beruntung Bogota pernah mempunyai walikota yang peduli dengan masalah ini, Enrique Penalosa mencoba mengurai kemacetan yang terjadi dengan menciptakan sistem transportasi massal  berupa bus bus yang memiliki jalus tersendiri yang di sebut transmilinio ( yang diaplikasikan oleh Jakarta sekarang ini), selain itu Penalosa juga mengajak warga untuk mengenakan sepeda dengan menciptakan bike lane yang nyaman, itu merupakan bentuk democrasy in action menurutnya.
Enrique Penalosa menyapa warga saat bersepeda 
sumber: urbanized film
EGOISME DESIGNER DAN PEMERINTAH

Penalosa mungkin menciptakan desain sebagai solusi dari masalah yang terjadi, akan tetapi tidak jarang designer atau pemerintah menciptakan desain yang menjadi masalah dikemudian hari.  Dalam film ini, Oscar Niemeyer sebagai salah satu perancang kota Brasilia mengatakan, ‘I like and respect Brasí­lia very much. It is a simple city, a rational one. I always defend the urban design of Brasí­lia’ . Kritikan datang dari Jan Gehl yang merupakan seorang arsitek dan konsultan urban design,Gehl menyebutkan bahwa Brasilia merupakan modernistic city ,semua terlihat bagus hanya bila dilihat dari atas, tetapi bila dilihat secara skala manusia Brasilia is a disaster. Jarak antar tempat sangat jauh dan tidak terkoneksi satu dan yang lainya.

Brasilia dilihat dari atas 
sumber : urbanized film

Menuju ke raksasa asia saat ini,Tiongkok. Pemerintah Tiongkok saat ini sangat bersemangat menciptakan citra ‘negara maju’ dimata dunia. Menjelang perhelatan akbar Olimpiade Beijing, mereka mendatangkan arsitek arsitek ternama untuk membuat desain bangunan bangunan tinggi dan besar yang sangat kekinian dan diharapkan menjadi identitas Beijing pada nantinya. Yung Ho Chang-seorang arsitek asal Tiongkok menyesalkan atas tindakan pemerintah yang hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi,tanpa memperdulikan kualitas hidup warga kota yang hidup didalamnya, “In the past thirty years, cities were conceived and designed to be part of the economic development, which is OK. But livability was really ignored until very recently. So it’s not convenient; it’s not comfortable.”
Tidak adanya tempat penyebrangan yang nyaman di Beijing
sumber : urbanized film
IDE YANG MUNCUL DARI MASYARAKAT

Pertumbuhan ekonomi memang sangat penting dalam pembangunan suatu negara, akan tetapi jangan lupa untuk melibatkan masyarakat yang ada didalamnya. Cara paling efektif untuk memajukan suatu daerah terkadang dengan mendengarkan keinginan keinginan dari masyarakatnya. Tidak jarang ide malah berkembang dari situ. Issue penghematan energi yang menjadi sorotan di negara maju seperti Inggris membuat Warga Tidy street di Brighton berinisiatif bersama seniman setempat untuk menggambar grafik perbandingan pemakaian listrik sehari hari warga Tidy street dengan daerah lain di jalan depan rumah mereka. Setiap minggu akan ada pembaharuan dalam grafiknya. Warga jadi mengetahui seberapa boros mereka dalam pemakaian listrik dan berlomba lomba untuk menghemat pemakaian listrik mereka. Ide yang datang dari masyarakat ini meningkatkan kepedulian warga terhadap penghematan energi.

Grafik yang digambar di Tidy Street, Brighton,Inggris 
sumber : www.the guardian.com
KOTA KOTA YANG TERABAIKAN

Saat kota kota lain sibuk dengan masalah mereka sendiri,Detroit dan New Orleans di Amerika serikat ditinggalkan penghuninya. Detroit kehilangan pamornya setelah industri mobil yang menjadi mata pencaharian sebagian warganya mengalami kebangkrutan. Untuk mengisi kesepian yang terjadi, seorang warga kota berinisiatif untuk melakukan urban gardening, dan menjualnya di pasar setempat. Hasilnya tidak terlalu signifikan, tetapi setidaknya mereka bisa makan dari hasil berkebun dan bisa lebih ‘meramaikan’ suasana. Lain cerita dengan New Orleans, Badai Katrina yang menerjang beberapa waktu lalu meninggalkan rumah rumah yang terabaikan. Seorang Brad Pitt pun mencoba menolong dengan memperbaiki rumah yang rusak, tapi hasilnya tidak terlalu efektif.
Stiker stiker yang ditempel dan diisi oleh harapan warga New Orleans
sumber: urbanized film

Kemudian ide datang dari seorang seniman setempat, dia mencoba menempelkan banyak stiker dan pena di bangunan bangunan yang tak berpenghuni sehingga warga kota bisa menuliskan keinginan mereka tentang bangunan tersebut di masa depan. Pemerintah bisa memasukan ide ide tersebut, sehingga apa yang merka lakukan menjadi lebih efektif.

Secara keseluruhan Urbanized merangkum masalah masalah kota di dunia. Dari Menampilkan fakta melalui gambar dan menuturkan ide ide langsung dari orang orang yang berkaitan. Hal yang menarik dari film ini adalah, menampilkan bagaimana designer tidak selalu benar dan aktual dalam menanggapi masalah yang ada, ide yang paling efektif justru datang dari warga sendiri yang memang kesehariannya hidup di situ. Jadi, people power ain’t a folk guys!